Struktur dan Fungsi Amnion

STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION


SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran permukaan korion.
Dengan berlanjutnya kehamilan :
1.      jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (chorion frondosum) sementara
2.      jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :
1.      desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
2.      desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua kapsularis.
3.      desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic membrane).
Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan desidua parietalis.

CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai RONGGA AMNION.
Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion

FUNGSI CAIRAN AMNION :
1.      Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2.      Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3.      Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4.      Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan).
5.      Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

KEADAAN NORMAL CAIRAN AMNION :
1.      Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.
2.      Keadaan jernih agak keruh
3.      Steril
4.      Bau khas, agak manis dan amis
5.      Terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.
6.      Sirkulasi sekitar 500 cc/jam

KELAINAN JUMLAH CAIRAN AMNION
1.      Hidramnion (polihidramnion)
Air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat  mengarahkan kecurigaan adanya kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktifitas sitem urinarius janin.
2.      Oligohidramnion
Air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan.
Prognosis bagi janin buruk.